Produksi minyak di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 300 juta barrel. Apabila minyak tersebut dikelola sendiri oleh negara dengan asumsi harga minyak sebesar 80 dollar per barrel akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp. 224,5 trilyun. Seandainya produksi minyak dapat ditingkatkan tiga kali lipat, maka akan didapat lebih kurang angka 674 trilyun rupiah, suatu jumlah yang hampir mendekati penerimaan negara dari sektor pajak Rp. 742 trilyun rupiah. Ini baru dari minyak, belum termasuk gas bumi, bahan tambang dan kekayaan alam hayati lainnya.
Selain minyak, Indonesia pun memiliki potensi besar pertambangan berupa emas, perak, tembaga, batubara dan mineral lainnya. PT. Freeport misalnya, melalui anak perusahaannya PT. Freeport Indonesia, pada tahun 2009 telah ’’melarikan’’ emas ke luar negeri kurang lebih sebanyak 256 ribu Kg atau senilai dengan Rp. 77 trilyun rupiah dan tembaga sebanyak 1,412 juta pound atau senilai dengan Rp. 19 trilyun rupiah.
Dengan demikian hampir Rp. 100 trilyun potensi penerimaan emas dan tembaga dari lokasi tambang Grasberg, Papua. Itu pun di dapatkan dari angka yang dilaporkan secara resmi PT. Freeport dan belum termasuk mineral lainnya. Ada kemungkinan besar angka sebenarnya jauh lebih besar hingga dua atau tiga kali lipat.
Sementara itu, pertambangan emas Martabe, Sumatera Utara, memiliki potensi emas yang dapat di eksplorasi sebanyak kurang lebih 250 ribu ons/tahun atau senilai dengan Rp. 7,5 trilyun rupiah. Selain itu terdapat pula potensi tembaga 104 ribu ton/tahun.
Potensi minyak sebesar Rp. 224,5 trilyun ditambah potensi pertambangan emas dan tembaga yang ada di Papua dan Martabe, Sumatera Utara, cukup bisa mendatangkan Rp. 327,5 trilyun, suatu jumlah yang hampir setengah dari penerimaan perpajakan di Indonesia.
Apalagi seandainya potensi pertambangan dikelola negara, maka angka Rp. 1.000-2.000 trilyun tidaklah sulit untuk di dapat. Angka tersebut dapat dengan mudah dicapai dari sumber-sumber migas, pertambangan emas, perak, tembaga, batubara, biji besi dll. Ini belum termasuk potensi pendapatan dari kehutanan dan perikanan.
Kesimpulannya negara Indonesia yang kita cintai ini bisa makmur jika semua sumber daya alam di negara ini dikelola sesuai dengan syariat Islam.
Sumber: Tabloid Media Umat
edisi 34, 1-21 Jumadil Awal 1431H/16-6 Mei 2010
Jumat, 30 April 2010
SDA BISA GANTIKAN PAJAK
Entri Populer
-
B inatang dan manusia memang membutuhkan tidur dimalam hari karena mereka memiliki otak. Setelah bekerja keras seharian otak harus beristira...
-
Astenopia, jika didengar seperti sebuah nama gadisdan jika dibayangkan dia adalah seorang gadis yang cantik, mempunyai bola mata yang indah,...