SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Rabu, 24 Februari 2010

ASTENOPIA


Astenopia, jika didengar seperti sebuah nama gadisdan jika dibayangkan dia adalah seorang gadis yang cantik, mempunyai bola mata yang indah, dll. Namun, astenopia yang kita bahas pada posting kali ini bukan nama seorang cewek cantik yang mempunyai bola mata yang indah. Tapi astenopia yang kita bahasa pada posting ini merupakan gangguan fungsi penglihatan dengan penyebab gejala-gejala yang sangat majemuk yang melibatkan faktor fisik, fisiologis, psikologis, bahkan faktor sosial, yang pada umumnya dirasakan oleh para pengguna komputer.
Penggunaan komputer menunjukkan meningkatnya kejadian Astenopia. Astenopia adalah gejala-gejala yang diakibatkan oleh adanya upaya memperoleh ketajaman binokuler yang sebaik-baiknya dari sistem penglihatan yang berada dalam keadaan kurang sempurna, sedangkan menurut US National Research Council/WHO batasannya lebih luas, yaitu keluhan atau kelelahan visual subjektif atau keluhan-keluhan yang dialami seseorang akibat menggunakan matanya.
Istilah-istilah lain yang yang juga dipakai untuk tujuan yang sama adalah Eye Strain, Visual Discomfort dan Ocular Fatigue atau disebut juga mata lelah. Meskipun astenopia belum menimbulkan, penting untuk diperhatikan, terutama mereka yang memerlukan penglihatan dekat dalam waktu yang cukup lama untuk melakukan pekerjaan.
Patogenesis Astenopia
Astenopia terjadi karena gangguan yang kompleks dan saling mempengaruhi pada proses sistem penglihatan seperti berikut :
1. Cahaya yang masuk ke mata dari benda yang tidak dilihat tidak cukup.
2. Pemusatan cahaya pada retina mata tidak sempurna.
3. Mekanisme pembangunan bayangan (fusi) oleh sistem penglihatan yang lebih sentral (otak) dan upaya untuk mempertahankannya tidak memadai.
Kecukupan cahaya dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik, yaitu keadaan iluminasi dan objek yang dilihat kuantitas, kualitas dan distribusi iluminasi yang mengakibatkan cahaya terlalu terang atau redup, berfluktuasi, arah yang miring dan menyilaukan dapat mengurangi daya sensitifitas retina. Objek berukuran kecil, bentuk yang tidak teratur dan kurang kontras dan bergerak, ternyata juga memudahkan timbulnya Astenopia.
Pemfokusan cahaya terganggu jika terjadi kelelahan otot siliaris dan otot luar bola mata (faktor instrinsik). Kelelahan otot siliaris terjadi pada penggunaan kaca mata yang tidak sesuai ukurannya yang menyebabkan kelemahan akomodasi dan konvergensi. Selain itu, gangguan oleh masalah fusi dapat terjadi bila bayangan pada kedua mata tidak sama besar akibat perbedaan ukuran kacamata kanan dan kiri terlalu besar (anisometropia)
Faktor instrinsik lainnya selain faktor ocular (mata) adalah faktor konstitusi. Keadaan tersebut adalah kelelahan umum, kurang sehat, bekerja berlebihan, bekerja dibawah tekanan (under pressure), kurang tidur, pemakaian obat-obatan, kelainan emosi dan gangguan psikogenik lainnya. Selain orang yang berbakat neurotik, orang sehat pun (terorganisir baik kepribadiannya), terutama jika mereka bergerak dibidang kehidupan intelektual, dan selalu terus menerus meningkatkan dan memperbaiki diri, dapat kehilangan sebagian energi kehidupannya yang akhirnya yang dapat mengalami kondisi kelelahan.
Gejala-gejala Astenopia
Astenopia dapat terjadi baik pada orang yang tergolong normal ataupun dengan adanya faktor-faktor di atas. Keluhan ini lebih banyak dijumpai pada umur lebih dari 40 tahun, para pemakai kacamata dan mereka yang bekerja mempergunakan penglihatan dekat dalam waktu yang lama. Wanita lebih sering menderita Astenopia daripada laki-laki.
Keluhan dapat diklarifikasi sebagai berikut.
1. Okular, misalnya mata terasa pegal, berat, cepat lelah, pedas, panas, tak nyaman atau sakit sekitar mata.
2. Visual, misalnya penglihatan menjadi kabur, rangkap atau penglihatan warna berkurang.
3. Referal, misalnya sakit kepala, bahu, dan punggung.
keluhan-keluhan tersebut bersifat individual, dapat meningkatkan dan bisanya menghilang bila istirahat atau bangun tidur.
Pengobatannya antara lain mengatasi masalah sistem berlebihan pemberian air mata buatan, penataan ergonomik tempat dan lingkungan kerja.

Posting : By Putra Mtg
Sumber : Majalah Elfata, Edisi 11, volume 08 tahun 2008, hlm 68-69.



Entri Populer

My Video

Pesan Kebaikan

Powered by Blogger